Dengan memanjatkan puji Alhamdulillah, saya manusia yang dhoif ini bisa ikut berpartisipasi dalam menambah hiruk dunia maya. Niat saya adalah semata-mata ingin berdakwah, menyeru manusia agar kembali kejalan Allah. menegakkan yang haq dan menumpas yang bathil. Saya mohon kritik dan saran dari pembaca, demi tercapainya tujuan tersebut. Semoga Allah melimpahkan Rahmat Nya dan Maghfirah Nya kepada kita semua. Aamiin
T erpekur dalam indah namamu Aku terkungkung dalam rindu syahdu Hanya asa meggelantung di kalbu Tuk mengharap hadir-Mu
Hati menggelora, terbias hangat pelukmu Seluruh sendi merenggang Seluruh saraf menegang. . . . . Satukan rasa yang tidak terucap Oleh lidah kotor para penghujat
Dalam lirih kusebut nama-Mu Dalam kepuasan kugapai tanganmu Kau tuntun aku kembali menuju nirwana Surga sang pencinta
Dalam hati kecilku, aku malu Betapa tulus suci cintamu
Ah….seribu syetan datang lagi meneror iman Menimbulkan keangkuhan Mengikis habis sebuah asa nuansa Sekaligus realita insani umat religi
Namun…..lembutnya kasihmu Mesranya sapamu Dan hangatnya pelukan kasih sayangmu Tlah mampu menarik diriku kembali dalam cinta sejati
Aku tak ingin berpaling darimu walau sesaat Aku ingin selalu bersamamu Sampai tak terbatas waktu Dan…..aku ingin selalu dalam hangat pelukmu
Engkau kasihku Engkau rabbku, Alloh sang pencinta Yang tiada pernah berkhianat Setia sepanjang masa Jadilah aku pecinta sang pencinta
Pun menjadi mati dan tidak merasakan kegembiraan dan kepedihan lain. Tak ada kedukaan dan kesedihan yang menempel pada jubah sang pecinta, tak ada kebahagiaan yang mengelilinginya.
Biarkan dunia menjadi lautan derita baginya, dengan gelombang kesedihan setinggi gunung.
Bahkan keliman jubahnya pun tak basah. Jika nasib dan peruntungan mesti menyiapkan jamuan kegembiraan abadi baginya, ia akan berpaling darinya. Tak ada sesuatu pun yang bisa mengalihkan dirinya dari kesedihan dan kedukaannya demi kekasih!!!
Dengarlah seruling bambu menuturkan sebuah kisah
Ia mengadu dan mengeluh tentang perpisahan
Katanya "Sejak aku dipisahkan dari rumpun bambuku,
Ratapanku membuat semua orang merintih merana"
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahan,
Agar bisa ku ungkapkan derita kerinduan cinta.
Setiap orang yang jauh dari sumbernya
Ingin kembali bersatu dengannya seperti semula
Kepada semua sahabat kuutarakan ratapan dan keluhanku.
Aku bergaul dengan mereka yang merana dan bahagia
Semua orang menjadi sahabatku karena pandangannya sendiri.
Tak seorangpun mengorek segenap rahasia
Dalam relung kedalaman kalbu dan jiwaku
Rahasia tak jauh dari keluhanku
Namun telinga dan mata tidak punya cahaya untuk memahaminya
Raga tidak terhijab dari jiwa dan tidak juga jiwa dari raga,
Namun tak seorangpun diizinkan melihat jiwa.
Cinta tidak mengenal usia
Betapapun muda atau tua seseorang
Cinta punya pengaruh yang sama
Cinta memang menyuguhkan banyak tantangan
Bagi seorang pecinta
Meski ujian dan cobaannya berdarah dan kejam
Toh hasilnya tetap manis dan menyenangkan
Cinta tidak mengenal status
Sebab tidak ada posisi yang lebih tinggi
Daripada cinta itu sendiri
Seseorang harus dibakar lebih dulu dalam api cinta
Untuk berhak memandang kekasih abadi
Nama dan kedudukan sama sekali tak berarti
Dalam ajaran cinta
Sebelum ia bisa memandang kebenaran
Debu eksistensi harus dibersihkan dari cermin jiwa
Sesudah itu barulah ia bisa melihat pantulan
Kekasih Abadi dalam cermin itu
Cinta apapun yang tumbuh karena kecantikan lahiriyah
Manusia tidak mungkin dapat bertemu atau melihat Allah dengan indera penglihatannya di dunia ini, sebab hal itu hanya akan dapat dilakukan oleh seorang muslim yang muttaqiin kelak di surga sebagai salah satu bentuk kenikmatan yang dilimpahkan oleh Allah swt. Bahkan As Syeikh Abdul Qodir Al Jailaniy pernah berkata bahwa jika ada orang yang mengaku pernah melihat Allah dengan mata kepalanya di dunia ini maka yakuinkanlah bahwa dia seorang pendusta.
Akan tetapi tajjaliy ( penampakan ) sifat bisa saja Allah tampilkan kepada hambaNya yang dikehendaki, seperti Syeikh Sari As Saqothi yang mengaku bermimpi bertemu Allah sebanyak 69 kali. Tapi sekali lagi itu bukan wujud Dzat Alah Azza Wajalla melainkan hanya sebatas tajalliy sifatnya yang agung.
Sebagai mukmin, kita harus dapat bertemu dengan Allah melalui makrifatullah, dengan memperhatikan ciptaanNya, merenungkan qadha dan qadarNya kita akan dapat menemukan Allah. Bahkan Allah juga dapat ditemukan disisi orang yang sedang sakit, orang yang kelaparan dan orang yang kesusahan, demikian sabda Nabi dalam hadis Riwayat Imam Muslim, artinya dengan menengok orang yang sakit, memberi makan orang yang kelaparan, dan membantu orang yang kesusahan maka pada hakekatnya kita telah bertemu dengan Allah, karena kita telah menjalankan apa yang dicintai olehNya, atau paling sedikit lima kali dalam sehari, kita telah bertemu dengan Allah. dalam sholat ketika kita membaca Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in, kita bahkan telah berinteraksi langsung dengan Allah, kita hadapkan wajah kita kehadhiratNya, berbisik bermunajat menyebut namaNya, maka sering kita rasakan setelah elesai melakukan sholat ada rasa ketenangan dan ketentraman merasuk dalam kalbu. Ahhhh...alangkah nikmatNya bertemu dengan Allah..