Saat sayap cintaku terluka
Dan tidak dapat terbang
Burung indah mempesona
Yang telah lama aku cari
Datang dihadapanku
Bila kami ditakdirkan berjumpa
Akan ku gandeng lengannya
Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian
Sambil memanjatkan doa – doa
Pujian pada yang maha kuasa
Ya Alloh telah kau ciptakan dia
Angan – angan dan harapanku
Hiburlah diriku dengan keindahannya
Seperti telah kau hiasi dirinya untukku
Hati yang menderita karena kekasih
Pun menjadi mati dan tidak merasakan kegembiraan dan kepedihan lain. Tak ada kedukaan dan kesedihan yang menempel pada jubah sang pecinta, tak ada kebahagiaan yang mengelilinginya.
Biarkan dunia menjadi lautan derita baginya, dengan gelombang kesedihan setinggi gunung.
Bahkan keliman jubahnya pun tak basah. Jika nasib dan peruntungan mesti menyiapkan jamuan kegembiraan abadi baginya, ia akan berpaling darinya. Tak ada sesuatu pun yang bisa mengalihkan dirinya dari kesedihan dan kedukaannya demi kekasih!!!
Dengarlah seruling bambu menuturkan sebuah kisah
Ia mengadu dan mengeluh tentang perpisahan
Katanya "Sejak aku dipisahkan dari rumpun bambuku,
Ratapanku membuat semua orang merintih merana"
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahan,
Agar bisa ku ungkapkan derita kerinduan cinta.
Setiap orang yang jauh dari sumbernya
Ingin kembali bersatu dengannya seperti semula
Kepada semua sahabat kuutarakan ratapan dan keluhanku.
Aku bergaul dengan mereka yang merana dan bahagia
Semua orang menjadi sahabatku karena pandangannya sendiri.
Tak seorangpun mengorek segenap rahasia
Dalam relung kedalaman kalbu dan jiwaku
Rahasia tak jauh dari keluhanku
Namun telinga dan mata tidak punya cahaya untuk memahaminya
Raga tidak terhijab dari jiwa dan tidak juga jiwa dari raga,
Namun tak seorangpun diizinkan melihat jiwa.
Cinta tidak mengenal usia
Betapapun muda atau tua seseorang
Cinta punya pengaruh yang sama
Cinta memang menyuguhkan banyak tantangan
Bagi seorang pecinta
Meski ujian dan cobaannya berdarah dan kejam
Toh hasilnya tetap manis dan menyenangkan
Cinta tidak mengenal status
Sebab tidak ada posisi yang lebih tinggi
Daripada cinta itu sendiri
Seseorang harus dibakar lebih dulu dalam api cinta
Untuk berhak memandang kekasih abadi
Nama dan kedudukan sama sekali tak berarti
Dalam ajaran cinta
Sebelum ia bisa memandang kebenaran
Debu eksistensi harus dibersihkan dari cermin jiwa
Sesudah itu barulah ia bisa melihat pantulan
Kekasih Abadi dalam cermin itu
Cinta apapun yang tumbuh karena kecantikan lahiriyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar