Assalamualikum...

Dengan memanjatkan puji Alhamdulillah, saya manusia yang dhoif ini bisa ikut berpartisipasi dalam menambah hiruk dunia maya. Niat saya adalah semata-mata ingin berdakwah, menyeru manusia agar kembali kejalan Allah. menegakkan yang haq dan menumpas yang bathil. Saya mohon kritik dan saran dari pembaca, demi tercapainya tujuan tersebut. Semoga Allah melimpahkan Rahmat Nya dan Maghfirah Nya kepada kita semua. Aamiin

Selasa, 11 Maret 2008

RENUNGAN


DUNIA

By : Ahmad rifa’I bin Masfuri AdzDzamawiy


20. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak,

( Al Hadiid, Ayat: 30 )

Hidup didunia hanyalah fana’ (sementara), sedangkan kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan Akherat. Segala kemewahan dunia tidak ada artinya sedikitpun tanpa dibarengi dengan pengamalan agama. Sebab kehidupan dunia hanyalah permainan semata.

Kita bangun pagi dalam keadaan main-main apabila dalam benak kita hanya ada urusan dunia semata. Kita masuk petang dalam keadaan main-main bila kita melalaikan urusan agama kita. Kita hidup hanya sekedar main-main tanpa adanya pengamalan agama. Bahkan kita mati dalam keadaan main-main bila kita tidak berpegang pada ajaran Allah swt.

Itulah dunia, semua hanya sekedar permainan semata. Seluruh gemerlap dunia hanyalah tipuan semu dan polesan luar yang menawan, namun pada hakekatnya tidak ada nilainya sedikitpun dimata Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “seandainya dunia itu mempunyai nilai seberat sayap nyamuk saja maka Allah tidak akan memberikannya kepada orang-orang kafir walaupun hanya seteguk air saja.” H.R Turmudzi. Pada kenyataannya orang-orang kafir diberikan oleh Allah kemegahan dunia, hal ini menunjukkan bahwa dunia sama sekali tidak ada nilainya sedikitpun dimata Allah SWT.

Ada suatu kisah dalam sebuah hadits shahih, pada suatu hari Sayyidina Umar Ibnul Khattab masuk kedalam rumah baginda Rasul SAW. Beliau dapati Rasulullah sedang berbaring. Seketika sayyidina Umar terhenyak menyaksikan bagaimana lambung Rasulullah yang mulia terlihat bekas anyaman kurma yang menjadi alas tidur beliau. Lalu beliau edarkan pandangannya keseluruh ruangan rumah Rasulullah SAW dan beliau tidak mendapati apa-apa kecuali hanya sekantong gandum yang digunakan untuk persediaan makan pada esok hari. Melihat kenyataan itu Umar menangis tersedu-sedu, lalu Rasulullah bangkit dan bertanya,” kenapa engkau menangis wahai Umar?. “ Ya Rasulallah, kaisar Romawi dan kisra Persia hidup dengan bergelimang harta dan kemewahan, padahal mereka adalah musuh-musuh Allah. Sementara engkau adalah Nabiyullah dan kekasih Allah tapi engkau hidup dengan kekurangan seperti ini. Mendengar ucapan Umar tersebut Rasulullah SAW bersabda :

Apakah engkau masih juga ragu wahai Ibnul Khottob? Tidakkah kau ridho bila bagi mereka kebahagiaan dunia dan bagi kita kebahagiaan akherat ?.

Begitulah baginda Nabi, sosok manusia paling utama disisi Allah. Beliau lebih suka kepada kebahagiaan akhirat yang kekal dan abadi, dibanding dengan kemewahan dunia yang hanya sementara.

Al Imam Al Ghazali berkata dunia adalah ibarat bayangan yang senantiasa menghilang, bila pagi menjelang bayangan menjadi sangat panjang, kemudian perlahan-lahan memendek dan akhirnya menghilang diwaktu dzuhur, lalu memanjang lagi diwaktu ashar sebelum akhirnya tenggelam ditelan gelapnya malam.

Begitulah dunia, tidak ada satupun yang abadi didalamnya, dan secara perlahan dia akan meninggalkan pemiliknya bila pemiliknya tidak meninggalkannya. Oleh sebab itu jangan sampai kita silau terhadap gemerlapnya dunia yang justru kelak akan menjerumuskan kita kedalam jurang kehancuran yang sangat dalam. Aku berlindung kepada Alloh dari segala tipu daya dunia. Amiin.

Tidak ada komentar: